Papa John’s, salah satu jaringan pizza terbesar di dunia, mengalami tantangan signifikan di Inggris yang menyebabkan penutupan sejumlah besar restorannya. Pada awal 2024, perusahaan mengumumkan penutupan 43 lokasi yang dianggap “berkinerja buruk” setelah menjalani tinjauan menyeluruh terhadap operasinya di Inggris (The Independent) (Evening Standard).
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas dan efisiensi operasional. Penutupan ini difokuskan pada lokasi yang tidak lagi dianggap layak secara finansial, dengan tujuan mengalihkan sumber daya ke lokasi yang lebih menjanjikan. Chris Phylactou, Managing Director Papa John’s UK, menyatakan bahwa prioritas utama perusahaan adalah mendukung karyawan yang terkena dampak dan berusaha untuk menempatkan mereka di posisi lain dalam jaringan Papa John’s .
Selain menutup restoran, Papa John’s juga berencana meningkatkan investasi dalam riset dan teknologi, termasuk pemanfaatan data pelanggan yang lebih baik, untuk mendorong pertumbuhan di pasar Inggris. Mereka juga mempertimbangkan pengembangan jenis situs baru di luar restoran tradisional, seperti ekspansi ke taman liburan dan kerjasama dengan mitra ritel besar lainnya yang akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang.
Penutupan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengembalikan operasional Papa John’s di Inggris ke jalur yang lebih menguntungkan. Pada kuartal keempat 2023, lokasi yang ditutup ini menyumbang dua pertiga dari kerugian operasional perusahaan di pasar tersebut. Dengan menutup lokasi yang tidak menguntungkan, Papa John’s berharap dapat memperkuat posisi mereka di pasar dan membuka peluang untuk pertumbuhan jangka panjang (restaurantonline.co.uk).
Keseluruhan strategi ini menunjukkan bagaimana Papa John’s berusaha menavigasi tantangan di pasar Inggris dengan pendekatan yang lebih fokus dan terukur, berupaya menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk masa depan.